Rabu, 19 November 2025

Namun, jumlah tersebut kemungkinan akan kembali bertambah mengingat banyaknya daerah maupun kabupaten yang mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat.

Pelaksanaannya sendiri nantinya akan menggunakan APBN, termasuk saat Sekolah Rakyat mulai beroperasi. Namun, hingga kini belum ada kejelasan berapa anggaran yang dibutuhkan.

Dalam satu kesempatan, Prabowo sempat mengatakan pembangunan satu Sekolah Rakyat membutuhkan anggaran Rp 150 miliar. Dengan begitu, pembangunan Sekolah Rakyat di 53 titik membutuhkan Rp 7,95 triliun.

Sedangkan APBN 2025 untuk pos pendidikan sebesar Rp 665 triliun nilai pagunya. Memang tak terlalu besar jika dibandingkan, namun anggaran pendidikan sudah menanggung program Makan Siang Gratis sekitar Rp 71 triliun pada 2025 ini.

Beragam kekhawatiran pun muncul, setelah diketahui APBN 2025 sudah boncos sekitar Rp 104 triliun pada Maret 2025 lalu. Selain dari sisi anggaran, kekhawatiran adanya kesenjangan juga mesti diperhatikan.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Selly Andriany Gantina mengungkapkan kekhawatiran adanya labelling pada Sekolah Rakyat, yakni disebut Sekolah Anak Miskin. Namun, labelling itu kemudian ditepis Mendikdasmen Abdul Mu’ti pada kesempatan terpisah.

Pemerintah mestinya mengkaji ulang program Sekolah Rakyat tersebut. Alangkah baiknya, pemerintah meniru kebijakan yang dilakukan Ganjar Pranowo kala menjabat Gubernur Jateng.

Saat itu, ia menerbitkan kebijakan pendidikan gratis yang meliputi, biaya pendaftaran, SPP, buku, seragam, internet, dan beberapa pos lainnya.

Bila Anggaran Tak Mampu... 

Komentar