Rabu, 19 November 2025

Krisis moneter yang terjadi pada 1996-1997 lalu sedianya bisa menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah. Itu agar tak terjadi kegaduhan di tengah masyarakat.

Padahal, Bank Dunia atau World Bank sempat menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 persen secara cumulative to cumulative.

Pertumbuhan itu menunjukkan ekonomi Indonesia stabil dan berada di atas rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 2,7%.

Namun, World Bank Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste Carolyn Turk menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak ditopang dari budaya konsumsi masyarakat.

Bagaimana tidak, Indonesia memiliki lebih dari 200 juta penduduk. Sebagai negara kepulauan, mestinya ekonomi Indonesia bisa merata, tidak jawa sentris.

Sayangnya, pemerintah Indonesia justru kerap blunder dalam mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Beberapa kebijakan pembangunan maupun program ”pemenuhan gizi” justru membebani ekonomi negara.

Contoh pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang secara keseluruhan diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 460 triliun dan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang pada 2025, total anggarannya mencapai Rp 71 triliun.

Pembengkakan Anggaran... 

Komentar

Terpopuler