Rabu, 19 November 2025

Di tengah upaya untuk menjaga marwah demokratisasi ini, memang ada saja tantangan yang selalu muncul, terutama politik uang yang justru dapat mengancam kualitas demokrasi. 

Politik uang ini tidak hanya merusak prinsip dasar demokrasi, tetapi juga menciptakan ketimpangan dalam proses pemilihan yang berasaskan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil).

Ketika uang menjadi faktor penentu dalam proses pemilihan, maka rakyat tidak lagi memilih berdasarkan kriteria yang rasional dan objektif, tetapi semata-mata berdasarkan materi yang diberikan.

Pemilih yang terpengaruh oleh politik uang akan memilih berdasarkan iming-iming jangka pendek, bukan karena pemahaman tentang kebijakan atau program yang akan dilaksanakan calon.

Akibatnya, pemenang pilkada bukanlah calon yang terbaik atau yang paling kompeten, melainkan calon yang paling mampu membeli suara.

Jika praktik ini tidak ditangani dengan serius, maka akan ada ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi.

Cerdas memilih...

Komentar

Terpopuler