Selasa, 18 November 2025

Bagi sebagian orang, teori konspirasi hanyalah isapan jempol belaka. Namun, belakangan ini, apa yang dikata orang hanya isapan jempol justru kian terang-terangan.

Hampir sebulan ini, kita disuguhi rententan demonstasi yang nyaris tak terputus. Tak hanya terjadi Indonesia saja, namun juga di sejumlah negara.

Bahkan, demonstrasi di Madagaskar yang berlangsung sejak Kamis (25/9/2025), memaksa presiden setempat membubarkan pemerintahannya.

Gonjang-ganjing yang terjadi sendiri disebut karena ketidakpuasan pada pemerintahan. Namun, apakah chaos itu terjadi benar-benar organik alias murni dari masyarakat ataukah ada campur tangan ”antek asing”.

Kamis (25/9/2025), saya baru saja mengikuti Training Cek Fakta dengan Tema Empowering Fact-Checking: Tools Workshop and Integrity Insights.

Dalam pelatihan yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang didukung BBC Media Action itu sendiri mengupas tentang derasnya Foreigh Information Manipulation and Interference (FIMI).

Dari segi bahasa, FIMI memiliki makna Manipulasi dan Interferensi Informasi Asing yang merupakan perilaku mengancam integritas politik, bahkan cukup mengganggu bagi stabilitas masyarakat.

Ringkasnya, FIMI ini bekerja untuk mendoktrin masyarakat melalui tsunami informasi sebuah framing positif dari suatu negara. Tujuannya, tentu untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat.

Manipulasi Informasi... 

Komentar

Terpopuler