Jumat, 21 November 2025

Paska peralihan ke Orde Baru, bangunan itu kemudian direbut Kelompok Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) dan Kelompok Aksi Pelajar Indonesia (KAPI) untuk selanjutnya menjadi milik negara.

Setelah menjadi milik negara kemudian namanya menjadi Gedung Pemuda. Pemerhati dan pelaku sejarah Kudus, Eddy Yusuf menuturkan, Gedung Pemuda juga sempat dikelola KNPI.

Namun, di era reformasi bangunan tersebut sempat digunakan untuk Kantor KPU untuk Pemilu 1999 namun kemudian justru dilego Bupati Kudus ketika itu, Sudarsono. Eddy pun saat itu tak mengetahui alasan penjualan bangunan bersejarah itu.

Gedung Pemuda sendiri pernah digunakan Parade Teater, lomba baca puisi dan apresiasi seni lainnnya. Sayang, setelah tak lagi di tangan pemerintah, bangunan itu sudah dirobohkan dan menjadi satu bagian dari Ruko Ahmad Yani atau Ruko Gang 4 Kudus.

Kemudian ada Sanggar Merah Putih tempat khusus di lokasi parkir Menara Kudus untuk apresiasi seni lukis. Lokasi ini juga sempat menjadi tempat pameran seni lukis.

Sayang lokasinya yang sempit sangat tidak representatif, bahkan kuncinya saat itu disebut dibawa oleh seseorang yang dipercaya namun kini telah meninggal. Bangunan itu pun akhirnya digusur menjadi area parkir ojek wisata Menara Kudus.

Setelah bangunan-bangunan itu tiada, kini mana lagi tempat apresiasi seni dan budaya yang benar-benar murni untuk para seniman mengekspresikan diri?

Sebenarnya masih ada Aula Muhammadiyah yang masih berdiri. Gedung di SMP Muhammadiyah 1 Kudus itu pernah digunakan Teater Jas Merah.

Fasilitas Berkesenian...

Komentar

Gagasan Terkini

Terpopuler