Kamis, 20 November 2025

Anak-anak dan remaja, dengan kepolosan, rasa ingin tahu yang besar, dan kebutuhan akan penerimaan sosial, seringkali menjadi target yang rentan.

Mereka mungkin belum sepenuhnya memahami risiko di balik interaksi dengan orang asing di dunia maya atau konsekuensi dari membagikan informasi pribadi secara berlebihan.

Di sinilah peran orang tua menjadi benteng pertahanan pertama dan utama. Pengawasan orang tua tidak melulu soal pembatasan atau larangan keras.

Lebih dari itu, pengawasan adalah tentang kehadiran, pendampingan, komunikasi terbuka, dan edukasi. Orang tua perlu secara aktif terlibat dalam kehidupan digital anak-anak mereka.

Lantas apa yang bisa dilakukan?

Sebagai orang tua, kita tentu harus membangun komunikasi terbuka. Salah satu caranya dengan menjadikan percakapan tentang aktivitas online sebagai bagian dari obrolan sehari-hari.

Dengarkan pengalaman mereka, tanyakan siapa saja teman online mereka, dan diskusikan potensi risiko tanpa menghakimi. Ciptakan suasana di mana anak merasa aman untuk bercerita jika mengalami hal yang tidak nyaman atau mencurigakan.

Orang tua juga wajib memberikan edukasi secara berkelanjutan. Ajari anak tentang privasi online, pentingnya tidak membagikan informasi pribadi (nama lengkap, alamat, sekolah, nomor telepon) kepada irang asing.

Bahaya Interaksi Orang Asing di Medsos...

Komentar

Terpopuler