Selasa, 18 November 2025

DI tahun 2030 generasi baby boomer (kelahiran 1959 – 1964) 55 persennya akan berhenti bekerja dikarenakan sudah masuk di dalam usia pensiun.

Walaupun persentasenya masih bisa lebih tinggi, namun karena berbagai faktor seperti kesehatan, eksternal (contohnya kondisi ekonomi) dan internal seperti perubahan sistem di tempat kerja akan mempengarui baby boomer untuk berhenti sebelum usia pensiun.

Menurut riset Alliance for Lifetime Income’s Retirement Income Institute (2024) memperkirakan bahwa 14,8 juta warga Amerika dari kelompok generasi baby boomer akan pensiun dari pekerjaan mereka antara tahun 2024 dan 2029.

Jumlah ini mewakili tingkat keluarnya tenaga kerja rata-rata sebesar 10,1 persen di seluruh sektor utama.

Dengan kata lain, pengusaha harus mengganti lebih dari 240.000 pekerja setiap bulannya selama lima tahun ke depan karena adanya pensiun pada kelompok demografi ini (Almazora, 2024).

Sementara, tantangan di dunia kerja adalah menerima generasi penerus yakni generasi X, Y atau milenial, dan Z yang sudut pandang terkait job security (loyalitas) terhadap perusahaan sangat bertolak belakang dengan generasi boomer.

Generasi baby boomer secara luas dianggap lebih loyal terhadap pekerjaan mereka, mereka lebih memprioritaskan stabilitas jangka panjang dan komitmen terhadap perusahaan atau dengan kata lain mempunyai loyalitas tinggi.

Sebaliknya, generasi milenial dan Z lebih menyukai keseimbangan kehidupan kerja atau work life balance , pertumbuhan pribadi atau pengalaman, dan fleksibilitas kerja.

Komentar

Terpopuler