Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus demografi. Era ini diperkirakan terjadi pada tahun 2030 hingga 2040 mendatang. Bonus demografi adalah masa di mana penduduk usia produktif akan lebih besar dibanding usia nonproduktif.
Proporsinya disebut-sebut lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Untuk diketahui, usia produktif ini berada pada kisaran 15-64 tahun. Sementara umur 65 tahun ke atas dan di bawah 15 tahun masuk kategori usia nonproduktif.
Bonus demografi ini akhir-akhir ini menjadi salah satu topik yang sering disebut-sebut oleh banyak orang. Seperti para politisi, akademisi hingga kalangan birokrasi.
Mereka menyebut, bonus demografi ini merupakan sebuah keuntungan besar. Pernyataan ini memang tidak salah dan sangan masuk akal.
Bonus demografi menjadi kesempatan untuk melakukan berbagai percepatan pembangunan dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) berusia produktif yang melimpah. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas tahun 2045 yang dicanangkan pemerintah.
Namun, satu hal yang perlu dicatat, momentum bonus demografi tersebut harus dihadapi dengan perencanaan yang matang. Sebab, kondisi ini justru bisa menimbulkan beragam masalah jika hanya dibanggakan begitu saja.
Kenapa demikian? Melimpahnya SDM yang produktif ini perlu dipikirkan solusinya, terutama ketersediaan lapangan pekerjaan.
Pada saat ini saja, angka penangguran boleh dibilang masih cukup tinggi. Padahal, sekarang belum masuk era bonus demografi.
Nah, hal ini harus benar-benar jadi perhatian pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Mempersiapkan lapangan di semua bidang harus disiapkan mulai sekarang. Jangan sampai adanya bonus demografi malah membikin angka pengangguran jadi membesar.
Mempersiapkan diri pada bidang pendidikan juga perlu dilakukan menyongsong bonus demografi ini. Banyaknya usia produktif ini akan memerlukan lebih banyak sekolah dari berbagai tingkatan.
Menyiapkan banyak sekolah gratis mungkin bisa jadi salah satu solusinya. Tujuannya, agar mereka ini nantinya memiliki SDM yang pintar sehingga bisa mudah mendapatkan pekerjaan atau menciptakan usaha sendiri yang bisa menyerap tenaga kerja.
Adanya bonus demografi ini harus dimanfaatkan dan dipersiapkan sebaik mungkin agar benar-benar bisa jadi ’bonus’. Karena kalau tidak disikapi serius, maka pemerintah akan kehilangan momentum di masa bonus demografi.
Apabila bonus demografi tidak dipersiapkan dengan serius maka bisa berbahaya pada era berikutnya. Yakni, ketika masuk era kebalikannya, di mana jumlah penduduk berusia nonprpoduktif lebih besar dari jumlah produktif.
Jadi, pada intinya, adanya bonus demografi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam rangka merealisasikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, era ini tidak bisa terulang dalam waktu dekat.
Nah, sudah siapkah pemerintah dalam menangani bonus demografi ini?