Keberadaan Bung Towel sepertinya menjadi salah satu bumbu tersendiri di tengah kegembiraan publik bola tanah air. Kritikannya masih tetap deras, seperti umpan-umpan pemain Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23.
Dari banyak kritikan yang nongol di banyak platform media sosial, Bung Towel masih kekeuh menyebut Shin Tae-yong biasa saja. Pendapatnya langsung berhadapan dengan arus besar opini publik yang terbentuk tentang Shin Tae-yong.
Menyimak pendapat Bung Towel saat hadir di acara Hotman Paris baru-baru ini, masalah program naturalisasi disebut sebagai salah satu yang menguntungkan STY. Bang Towel menilai, STY dimanjakan dengan program ini sehingga bisa melangkahsejauh ini.
Selain itu STY disebut Bung Towel dimanjakan oleh Ketum Erick Thohir, dengan banyak fasilitas. Dari semua itu, sokongan pemain naturalisasi-lah yang dianggap menjadi faktor utama jika akhirnya STY sekarang mendapatkan tempat di hati penggemar sepak bola nasional.
Benarkah demikian? Ada baiknya semua dilihat dengan seksama dan objektif.
Perjalanan Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23 2024, harus diakui diwarnai dengan sebuah perubahan besar. Rizky Ridho dkk menunjukan peningkatan pesat dalam permainannya.
Sempat menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Qatar, mereka menciptakan kejutan saat mengatasi Australia dengan 1-0. Berikutnya mereka menciptakan gempa setelah menang 4-1 atas Yordania dengan permainan tiada tara.
Terakhir, Timnas Indonesia U23 dibawah besutan Shin Tae-yong berada di 8 Besar Piala Asia U23 2024. Sejarah baru, disaat Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi di turnamen ini.
MENJELANG laga Timnas Indonesia U23 vs Korsel di 8 Besar Piala Asia U23 2024, Jumat (26/4/2024) dinihari, Shin Tae-yong masih menerima kritik. Pengkritiknya, siapa lagi jika bukan Bung Towel.
Keberadaan Bung Towel sepertinya menjadi salah satu bumbu tersendiri di tengah kegembiraan publik bola tanah air. Kritikannya masih tetap deras, seperti umpan-umpan pemain Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23.
Dari banyak kritikan yang nongol di banyak platform media sosial, Bung Towel masih kekeuh menyebut Shin Tae-yong biasa saja. Pendapatnya langsung berhadapan dengan arus besar opini publik yang terbentuk tentang Shin Tae-yong.
Menyimak pendapat Bung Towel saat hadir di acara Hotman Paris baru-baru ini, masalah program naturalisasi disebut sebagai salah satu yang menguntungkan STY. Bang Towel menilai, STY dimanjakan dengan program ini sehingga bisa melangkahsejauh ini.
Selain itu STY disebut Bung Towel dimanjakan oleh Ketum Erick Thohir, dengan banyak fasilitas. Dari semua itu, sokongan pemain naturalisasi-lah yang dianggap menjadi faktor utama jika akhirnya STY sekarang mendapatkan tempat di hati penggemar sepak bola nasional.
Benarkah demikian? Ada baiknya semua dilihat dengan seksama dan objektif.
Perjalanan Timnas Indonesia U23 di Piala Asia U23 2024, harus diakui diwarnai dengan sebuah perubahan besar. Rizky Ridho dkk menunjukan peningkatan pesat dalam permainannya.
Sempat menelan kekalahan 0-2 dari tuan rumah Qatar, mereka menciptakan kejutan saat mengatasi Australia dengan 1-0. Berikutnya mereka menciptakan gempa setelah menang 4-1 atas Yordania dengan permainan tiada tara.
Terakhir, Timnas Indonesia U23 dibawah besutan Shin Tae-yong berada di 8 Besar Piala Asia U23 2024. Sejarah baru, disaat Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi di turnamen ini.
Agak Sedikit ke belakang....
Agak sedikit ke belakang, lolosnya Timnas Indonesia U23 ke Piala Asia U23 2024 juga tidak didapat melalui Wildcard, dengan menjadi tuan rumah misalnya. Bahwa benar Indonesia menjadi tuan rumah kualifikasi, namun semua dijalani dengan tidak mudah.
Ketika Timnas Indonesia U23 lolos ke Piala Asia U23, sebenarnya sejarah baru sudah diciptakan. Sebab sejak turnamen ini digelar 2013, dan Indonesia ambil bagian di 5 edisi, belum pernah sekalipun berhasil lolos ke putaran final.
Lalu, soal program naturalisasi yang dipersoalkan, sesungguhnya program ini sudah diterapkan Timnas Indonesia sejak 2010 silam. Jauh sebelum Shin Tae-yong terpilih menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Ada banyak pemain naturalisasi yang sudah dipakai Timnas Indonesia sejak 2010. Namun hasilnya, semua megetahui tidak ada yang bisa dinilai sebagai sesuatu yang membanggakan, atau setidaknya menciptakan citra baru bagi Timnas Indonesia.
Sementara itu, STY sejak menangani Timns Indonesia mulai 2019 (dengan 2 tahun vakum karena pandemi), harus diakui telah berhasil membuat perubahan. Timnas Indonesia pelan-pelan berubah dari aspek mental, teknis dan pola permainan.
Ranking FIFA Timnas Indonesia juga mengalami lonjakan signifikan. Selain itu ada sebuah sikap mental baru di Timnas Indonesia. Hubungan yang baik Timnas Indonesia dan pendukungnya juga semakin membumi.
Dari sisi program naturalisasi pemain, setidaknya STY harus diakui menjadi yang paling berhasil memanfaatkannya. Selain itu konsep yang disajikannya juga memiliki cakupan luas.
Pemain-pemain naturalisasi Timnas Indonesia saat ini sebagian besar adalah pemain muda usia. Kualitasnya sudah terbukti dalam beberapa kali pertandingan internasional Timnas Indonesia.
Mereka yang masih muda, akan menjadi asset jangka panjang bagi Timnas Indonesia. Dari aspek ini, sudah ada pondasi yang bagus bagi Timnas Indonesia. Tinggal melanjutkan untuk memunculkan pemain-pemain lapis berikutnya.
Satu hal lagi, suksesnya naturalisasi di Timnas Indonesia, setidaknya harus juga diyakini merupakan efek keberadaan STY. Tanpa kapasitas, kualitas, reputasi dan jaringan yang kuat seperti yang dimiliki STY, belum tentu naturalisasi itu berhasil.
Bung Towel...
Bung Towel sepertinya lupa, betapa pelatih-pelatih Timnas Indonesia sebelum STY, bisa dikatakan gagal di soal naturalisasi ini. Naturalisasi yang ada saat ini tidak hanya berhasil dari sisi teknis dan permainan.
Lebih dari itu, dampaknya juga meluas dalam bentuk-bentuk lain yang berkaitan dengan Timnas Indonesia. Pendukung sepak bola Indonesia semakin mencintai dan bangga dengan tim nasionalnya, dan masih ada banyak dampak lain yang tidak bisa disebutkan.
Nah, kini Timnas Indonesia U23 harus berhadapan dengan Korsel di Piala Asia U23 2024. Situasi ini jelas bukan perkara mudah bagi Timnas Indonesia U23 dan Shin Tae-yong.
Sebagai pelatih Shin Tae-yong menghadapi tantangan pskilogis karena harus berhadapan dengan negaranya sendiri. Ditambah dari sisi teknis dan non teknis timnya, sudah pasti akan memberi tambahan berat tantangan yang harus dihadapi.
Korsel, dari sisi apapun tetap dinilai lebih unggul di banding Timnas Indonesia U23. Apakah Shin Tae-yong masih akan bisa mencetak sejarah bagi persepak-bolaan Indonesia? Harus dikatakan itu masih mungkin terjadi. Dalam sepak bola semuanya kadang tidak bisa ditebak.
Jika Timnas Indonesia U23 berhasil melewati Korsel, maka bisa jadi STY akan membungkam kritik Bung Towel. Namun jika tidak, sepertinya juga tidak terlalu mengecewakan.
Sebab, STY dipastikan masih akan mewarnai persepakbolaan Indonesia. Setidaknya sampai 2027, kiprahnya masih akan dinanti-nantikan. (*)