Selasa, 18 November 2025

BRI Super League musim 2025/2026 baru saja dimulai. Namun insiden kericuhan suporter sudah terjadi saja. Insiden yang terjadi di Yogyakarta pada Minggu (24/8/2025) kembali mencoreng wajah sepak bola nasional.

Insiden yang melibatkan suporter Persib Bandung dan PSIM Yogyakarta ini seolah menjadi pengingat pahit jika masalah klasik suporter masih jauh dari kata selesai. Bahkan setelah para rival sepakat untuk berdamai, nyatanya hal ini masih saja terjadi.

Kericuhan ini pun seolah menampar kebijakan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang melarang suporter tim tamu untuk melakukan away.

Secara teori, kebijakan ini bertujuan mencegah bentrokan. Kebijakan yang baik, apalagi setelah tragedi Kanjuruhan. Namun, pada kenyataannya, larangan ini dilihat kasat mata pun tidak efektif. Suporter tetap nekat datang ke kandang lawan.

Suporter rela datang tanpa menggunakan atribut klub, untuk mendukung tim kesayangannya.

Para pendukung dan penegak hukum juga seolah memaklumi logika bercelah ini. Kalau datang mengenakan atribut tim kebanggaannya, itu namanya suporter. Kalau tidak? Walau itu dari daerah tim asal, ya penonton biasa.

Hal ini menciptakan situasi yang jauh lebih berbahaya. Suporter yang datang secara "sembunyi-sembunyi" menjadi rentan dan mudah terprovokasi. Gesekan kecil di luar stadion bisa dengan cepat memicu keributan besar.

Jangan lupakan Kanjuruhan... 

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler