Mengenal Kurikulum Bahasa Jawa Agar Pembelajaran Lebih Bermakna
Murianews
Senin, 20 Mei 2024 11:38:00
KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sebagaimana Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Pedoman kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa
Berdasarkan pengertian di atas, lalu kenapa sering terjadi perubahan kurikulum? Contoh saja peralihan dari kurikulum 2013 ke kurikulum Merdeka yang saat ini sudah dilaksanakan? Adanya perubahan kurikulum tersebut terjadi untuk menyempurnakan kurikulum sebelumnya.
Selain itu perubahan kurikulum juga disesuaikan dengan kemajuan zaman dan teknologi. Yang mana seperti sekarang ini semua serba canggih, serba berkaitan dengan yang Namanya IT. Hal ini tentunya juga berpengaruh dalam pembelajaran yang ada saat ini.
Apalagi jika kita melihat sejarah kurikulum yang mana sejak awal, sudah banyak sekali adanya perubahan kurikulum setelah kemerdekaan hingga saat ini yang sudah sampai ke kurikulum Merdeka.
Semua kurikulum yang ada pastilah ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun tujuan tetap sama demi kemajuan Pendidikan di Indonesia. Maka ketika ada perubahan kurikulum tentunya itu menjadi penyempurna kurikulum sebelumnya.
Seperti mata Pelajaran lainnya, mata Pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa juga mengalami perubahan kurikulum. Hal tersebut untuk menyempurnakan kurikulum yang sebelumnya. Misal saat kurikulum 2013, Standar Kompetensi Lulusan yang mencakup : (1) Sikap (memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sikap sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
(2) Pengetahuan (memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
(3) Ketrampilan (memiliki kemampuan piker dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber sejenis.
Mata Pelajaran muatan lokal Bahasa Jawa memiliki peran strategis dalam rangka membentuk watak dan kepribadian peserta didik di sekolah. Melalui pembelajaran unggah-ungguh basa, tata krama, memahami dan mengenal kekayaan seni dan budaya tradisi, menjadikan peserta didik semakin bangga terhadap bahasa daerah dan kekayaan warisan leluhur yang dimilikinya.
Pada kurikulum Merdeka mata Pelajaran Bahasa Jawa berfungsi untuk memperkenalkan siswa mengenal diri dan budaya daerahnya, juga untuk mendukung kompetensi yang dipelajari di sekolah. Hal ini dikarenakan dalam kurikulum pembelajaran bahasa, materi dikembangkan dengan tujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang menjadikan mereka mampu merefleksikan pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna dalam Bahasa yang diajarkan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan dialek daerah masing-masing.
Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Jawa pada pembelajaran paradigma baru akan membentuk pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong-royong, dan berkebhinekaan global atau yang lebih dikenal dengan sebutan Profil Pelajar Pancasila.
Oleh karena itu kurikulum muatan lokal Bahasa Jawa dikembangkan dengan mempertimbangkan tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal terkait dengan tuntutan Pendidikan yang mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian Pendidikan.
Tantangan eksternal terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan kemajuan teknologi, informasi perkembangan Pendidikan di Tingkat nasional dan internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup dan budaya Masyarakat Jawa.
Penguatan materi muatan lokal Bahasa Jawa pada Kurikulum Merdeka dilakukan dengan memperhatikan ; (1) penggunaan Bahasa Jawa ragam ngoko dan krama dengan mempertimbangkan keberadaan dialek daerah masing-masing.
Melalui pembelajaran Bahasa yang memperhatikan undha usuk basa diharapkan mampu membiasakan peserta didik untuk menerapkan prinsip unggah-ungguh basa sebagai Tindakan yang merupakan manifestasi kesantunan berbahasa dalam penggunaan Bahasa sehari-hari yang diajarkan melalui keteladanan dan pembiasaan pada setiap kesempatan baik itu dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar kelas, (2) Pemanfaatan sastra Jawa modern sebagai hasil karya sastra Jawa baik yang berupa sastra tulis maupun sastra lisan (geguritan, crita cekak, crita sambung, teks sandiwara, novel, drama, film, dan sebagainya) yang berkembang untuk pembentukan karakter yang njawani.
(3) Pemanfaatan sastra klasik baik lisan maupun tulis (sastra piwulang, babad, legenda, tembang, nyanyian rakyat, tembang dolanan, cerita, mitos, dongeng, sastra wayang dan sebagainya) untuk penguatan jati diri, (4) pemanfaatan teks nonsastra sebagai sarana peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang mendukung pada tuntutan dan kebutuhan (beragam jenis teks, pawarta, pariwara, sesorah, artikel dan sebagianya) , (5) aksara Jawa sebagai pemertahanan jati diri (nglegena-pasangan, sandhangan, angka, swara, murda, rekan, dan lainnya)
Perubahan kurikulum akan menjadikan dunia Pendidikan di Indonesia bisa semakin baik lagi dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum dari waktu ke waktu. Dari penjelasan tersebut maka jelas bahwa perubahan kurikulum akan tetap memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia.



