Kamis, 20 November 2025

BERPOLITIK seringkali dianggap sebagai dunia yang penuh konflik dan ketegangan. Namun sebenarnya, politik bisa menjadi sesuatu yang asyik jika dikelola dengan baik.

Demokrasi memberi ruang bagi setiap orang untuk berpartisipasi dan menyuarakan pendapatnya. Sayangnya, di tengah kebebasan ini, tak jarang kita menyaksikan politik yang mengusik, memecah belah, dan menimbulkan gesekan di masyarakat.

Seperti yang terjadi belakangan ini, tensi politik di masing-masing daerah penyelenggara pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024, semakin meninggi. Terlebih bagi daerah yang hanya memiliki dua pasangan calon.

Bagaimana tidak, para calon maupun para pendung harus berhadap-hadapan langsung dengan lawan. Imbasnya, apabila tidak dimanage dengan baik, rawan terjadi konflik. Yang patut menjadi perhatian bukan paslon, tetapi gesekan masyarakat bawah akibat dari konflik politik tersebut.

Patut menjadi catatan, dalam politik perbedaan pandangan adalah hal yang lumrah. Setiap individu atau kelompok pasti memiliki sudut pandang yang berbeda dalam menyikapi suatu isu. Namun, penting untuk selalu menghargai perbedaan tersebut.

Karena itu, dalam dinamika politik yang terus memanas, menjaga kesantunan dalam berpolitik menjadi hal yang sangat penting.

Pilkada adalah sarana demokrasi yang menuntut semua pihak, baik kandidat, tim sukses, maupun pendukung, untuk berperan secara konstruktif, bukan destruktif. Di tengah perdebatan dan perbedaan pandangan, kepentingan rakyat harus tetap menjadi prioritas.

Bukan rahasia bahwa di banyak daerah, Pilkada kerap kali disertai dengan gesekan, kampanye hitam, dan fitnah yang dapat memecah belah masyarakat. Fenomena ini tidak sepatutnya terjadi.

Komentar

Terpopuler