Rabu, 19 November 2025

Selamat Tahun Baru! Mungkin sedikit terlambat kami mengucapkannya. Sebab, banyak perenungan yang dilakukan setiap kali pergantian tahun 

Ada banyak hal yang menjadi kenangan pahit sepanjang 2023. Di tahun itu, publik disuguhi beragam atraksi-atraksi kotor tak beretika dari sejumlah oknum penegak hukum.

Sudah menjadi keharusan, aparat penegak hukum ini menjadi pelindung masyarakat. Namun, masih sering masyarakat disuguhi fakta yang sebaliknya gegara ulah oknum-oknumnya.

Mulai dari terungkapnya oknum polisi jadi kaki tangan sindikat penjualan organ ginjal, hingga menjadi kacung gembong narkoba.

Tak berhenti di kesatuan baju cokelat, oknum-oknum tak beretika bahkan menyusup ke markas baju doreng. Kasus oknum paspampres culik, peras, dan bunuh warga Aceh menjadi salah satu yang mengejutkan publik.

Bahkan, virus-virus itu juga menjangkiti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan penyakit melanggar etika itu langsung menyerang kepala Lembaga Antirasuah itu.

Parahnya lagi, kepala Lembaga antirasuah ini telah melakukan tindak pidana pemerasan pada pejabat yang ia seret dalam kasus korupsi serta diduga melakukan kejahatan tindak pidana pencucian uang.

Penguasa pun ditengarai memasuki ruang ruang terlarang ini dengan ikut cawe-cawe dalam menentukan siapa yang akan melanjutkan kekuasaannya.

Mendorong para pembantunya untuk mendukung pilihannya, dan bahkan diduga melibatkan iparnya untuk memodifikasi aturan-aturan yang ada, sehingga membuka celah agar anaknya bisa melanjutkan kekuasaannya.

Fenomena melanggar etika yang begitu mudahnya itu seakan-akan menjadi hal normal. Begitu mudahnya mengesampingkan etika demi sebuah ambisi.

Seakan-akan etika menjadi sebuah mainan anak laki-laki. Bahkan, etika di-ndas-ndaske oleh salah satu tokoh di republik ini. Kalau boleh melabeli, sepanjang 2023 ini merupakan tahun disrupsi etika.

Tentunya ulah para oknum-oknum blegedes itu telah mencorat-coret muka dan kewibawaan bangsa. Mereka yang jatuh bangun, tulus melindungi, dan mengayomi rakyat, justru ikut kena getahnya.

Kini tahun 2023 telah berlalu dan berganti 2024. Lembaran baru 2024 tentu kita ingin menulisnya dengan sejarah yang mengagumkan.

Apalagi, di tahun ini rakyat memilih pemimpinnya, rakyat memilih wakilnya untuk membangun bangsa menjadi lebih baik lagi. Pilpres, Pileg, dan Pilkada digelar di tahun 2024 ini.

Indonesia emas 2045, tentunya menjadi harapan semua insan bumi Nusantara ini. Indonesia yang bersih dari praktik-praktik pelanggaran etika, kolusi, korupsi, dan nepotisme serta bebas dari ulah kotor para oknum yang serampangan. Indonesia yang mandiri, sejahtera, dan berwibawa di tengah masyarakat dunia menjadi cita-cita para pendiri bangsa.

Selamat tinggal 2023, tahun disrupsi etika. Selamat datang tahun harapan. (*)

Komentar

Terpopuler