Jumat, 21 November 2025

Langkah ini tak dilakukan tanpa dasar. Di akhir 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah mengungkap adanya cuaca ekstrem yang akan melanda Jateng hingga awal 2025.

Hal itu membuat Pemprov Jateng langsung bergerak lebih cepat. Mitigasi bencana dan rekayasa cuaca sudah dilakukan bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BMKG.

Pemprov Jateng juga menjalin komunikasi dengan 35 kabupaten/kota untuk terus memantau kondisi wilayah di daerah masing-masing.

Hasilnya, di awal cuaca ekstrem pada bulan Januari saat daerah lain mulai digegerkan dengan banjir dan longsor, Jateng masih aman.

Akan tetapi, tak ada yang bisa melawan alam. Di akhir Januari, semua berubah. Mulai dari longsor, banjir bandang, hingga luapan Sungai besar mulai terjadi.

Paling parah (berdasarkan jumlah korban) adalah longsor Pekalongan. Dari pemberitaan lokasi longsor itu sebenarnya jauh dari tebing. Akan tetapi saat bencana datang wilayah tersebut sedang hujan deras.

Hujan itupun membuat banjir bandang dan menimpa bebatuan besar hingga menimbun beberapa rumah termasuk sekdes dan pendeta.

Sedangkan banjir, kebanyakan hampir merata. Di Demak, Kendal, Grobogan rata-rata dikarenakan jebolnya tanggul.

Butuh penanganan serius...

Komentar

Gagasan Terkini

Terpopuler