PERATURAN Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif merupakan hal penting dipahami di bulan Ramadan. ASI eksklusif adalah air susu ibu diberikan pada bayinya selama enam bulan.
Islam mensyariatkan menyusui bayi disempurnakan hingga berusia dua tahun. ASI mengandung zat nutrisi, karbohidrat, protein, vitamin, mineral penambah peningkatan sistem imunitas/kekebalan tubuh, mencegah infeksi, diare, radang paru-paru, alergi, dan perkembangan psikologis.
Pemberian ASI selama enam bulan meminimalisasi kontaminan asing yang berbahaya bila masuk tubuh, dengan ASI bayi menjadi sehat fisik, psikis, kemampuan gerakan motorik kasar dan halus, dan bergizi pencegah penyakit tak menular.
Gizi bagi bayi selain ASI adalah susu formula (SF), perbandingan kandungannya menurut ahli gizi, karbohidrat ASI kadar laktosanya dua kali lebih kental dan mudah diserap, SF sulit diserap. Protein ASI mengandung asam amino taurin untuk perkembangan otak, SF amino taurinnya lebih rendah.
Lemak ASI omega 3 dan 6 untuk perkembangan otak. Kadar lemak SF lebih rendah, vitamin ASI lebih rendah, SF lebih tinggi. ASI mengandung zat besi dapat diserap 20-50 %, SF diserap hanya 4-7%. Kadar selenium ASI lebih tinggi daripada kadar selenium SF.
Pola makan ibu sejak masa pembuahan rahim, awal kehamilan hingga menyusui sangat mempengaruhi kualitas ASI. Pilihan berdiet tatkala ibu hamil, membahayakan kesehatan ibu dan janin. Penurunan berat badan penyebab tubuh kehilangan zat besi, asam folat, dan sejumlah vitamin dan mineral.
Menyusui Tatkala BerpuasaSering kali ibu menyusui terbentur dengan dua puluhan atau memilih satu di antara dua pilihan saat berpuasa. Yakni berpuasa dan menyusui, atau tak berpuasa agar bisa menyusui.Perlu melihat kondisi fisik dan psikis ibu dengan konsul pada dokter. Bila fisik fit, perlu optimis bahwa beribadah puasa dan beribadah menyusui bila terlaksana bersamaan sebagai prestasi plus ibu.Berbekal yakin dan sehat, Allah akan memberi jalan terbaik bagi ibu yang berpuasa dan menyusui dalam waktu bersamaan. Berpuasa esensinya memberi asupan psikis/batin dan mendidik rohani diri ibu dan si bayi untuk beribadah.Kemantapan batin dengan doa adalah kunci melakukan dua ibadah bersamaan (menyusui dan puasa). Prestasi ibu bagi anaknya yang tidak tergantikan adalah menyusui, mengasuh, dan mendidik anaknya. Nabi SAW berpesan bahwa surga (kemuliaan kehidupan anak) sangat ditentukan oleh kerelaan dan doa ibu. Jangan berharap hidup sukses bila tidak mendapat restu ibu.Pada 1 Syawal, lazimnya memohon maaf, ibulah orang pertama yang kita mohon, doanya sepanjang kehidupan hingga ajal anak, tak terbatas. (8)
*) Penulis adalah dosen IAIN Kudus
[caption id="attachment_187392" align="alignleft" width="150"]
Lina Kushidayati *)[/caption]
PERATURAN Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif merupakan hal penting dipahami di bulan Ramadan. ASI eksklusif adalah air susu ibu diberikan pada bayinya selama enam bulan.
Islam mensyariatkan menyusui bayi disempurnakan hingga berusia dua tahun. ASI mengandung zat nutrisi, karbohidrat, protein, vitamin, mineral penambah peningkatan sistem imunitas/kekebalan tubuh, mencegah infeksi, diare, radang paru-paru, alergi, dan perkembangan psikologis.
Pemberian ASI selama enam bulan meminimalisasi kontaminan asing yang berbahaya bila masuk tubuh, dengan ASI bayi menjadi sehat fisik, psikis, kemampuan gerakan motorik kasar dan halus, dan bergizi pencegah penyakit tak menular.
Gizi bagi bayi selain ASI adalah susu formula (SF), perbandingan kandungannya menurut ahli gizi, karbohidrat ASI kadar laktosanya dua kali lebih kental dan mudah diserap, SF sulit diserap. Protein ASI mengandung asam amino taurin untuk perkembangan otak, SF amino taurinnya lebih rendah.
Lemak ASI omega 3 dan 6 untuk perkembangan otak. Kadar lemak SF lebih rendah, vitamin ASI lebih rendah, SF lebih tinggi. ASI mengandung zat besi dapat diserap 20-50 %, SF diserap hanya 4-7%. Kadar selenium ASI lebih tinggi daripada kadar selenium SF.
Pola makan ibu sejak masa pembuahan rahim, awal kehamilan hingga menyusui sangat mempengaruhi kualitas ASI. Pilihan berdiet tatkala ibu hamil, membahayakan kesehatan ibu dan janin. Penurunan berat badan penyebab tubuh kehilangan zat besi, asam folat, dan sejumlah vitamin dan mineral.
Menyusui Tatkala Berpuasa
Sering kali ibu menyusui terbentur dengan dua puluhan atau memilih satu di antara dua pilihan saat berpuasa. Yakni berpuasa dan menyusui, atau tak berpuasa agar bisa menyusui.
Perlu melihat kondisi fisik dan psikis ibu dengan konsul pada dokter. Bila fisik fit, perlu optimis bahwa beribadah puasa dan beribadah menyusui bila terlaksana bersamaan sebagai prestasi plus ibu.
Berbekal yakin dan sehat, Allah akan memberi jalan terbaik bagi ibu yang berpuasa dan menyusui dalam waktu bersamaan. Berpuasa esensinya memberi asupan psikis/batin dan mendidik rohani diri ibu dan si bayi untuk beribadah.
Kemantapan batin dengan doa adalah kunci melakukan dua ibadah bersamaan (menyusui dan puasa). Prestasi ibu bagi anaknya yang tidak tergantikan adalah menyusui, mengasuh, dan mendidik anaknya. Nabi SAW berpesan bahwa surga (kemuliaan kehidupan anak) sangat ditentukan oleh kerelaan dan doa ibu. Jangan berharap hidup sukses bila tidak mendapat restu ibu.
Pada 1 Syawal, lazimnya memohon maaf, ibulah orang pertama yang kita mohon, doanya sepanjang kehidupan hingga ajal anak, tak terbatas. (8)
*) Penulis adalah dosen IAIN Kudus