Tebang Kekuatan Anies Baswedan
Zulkifli Fahmi
Senin, 17 Juli 2023 06:15:00
Menjelang Pemilu 2024, pergerakan partai politik mulai kentara. Tensi dan suhu politik pun mulai memanas. Salah satu yang sangat terlihat yakni upaya menebang kekuatan Anies Baswedan.
Semalam, dalam Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menyentil kepemimpinan Jokowi dalam Apel Perubahan. Di pertemuan akbar Partai Nasdem itu, Surya Paloh mengurai sejumlah angan yang belum direalisasikan Jokowi.
Meski berkomitmen mendukung Jokowi hingga akhir periodenya. Pada kenyataannya, Partai Nasdem justru dikucilkan usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres yang diusung pada Pemilu 2024 nanti.
Belakangan, sejumlah menteri berdarah Nasdem pun dibidik. Johnny G Plate lebih dulu diungkap. Mantan Menkominfo itu terlibat skandal korupsi BTS yang merugikan negara hingga Rp 8 triliun.
Setelah Johnny G Plate, KPK kini membidik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). KPK telahh memeriksa SYL dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Kedua kasus itu pun masih bergulir. Kasus Korupsi BTS sudah mendekati putusan. Sementara, kasus di Kementerian Pertanian masih penyidikan.
Di sisi lain, hasil kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga direcoki. Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi calon venue Piala Dunia U-17 disebut tidak memenuhi standar FIFA.
Padahal, kala pembanganannya, JIS dibangun sesuai standar FIFA. Tak hanya rumput, tribun, hingga fasilitas JIS, pembangunannya disebut sudah berkonsultasi dengan konsultan yang juga membantu pembangunan Alians Arena Stadium di Jerman.
Dalam pemeriksaan, PSSI yang menggandeng Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut kalau FIFA datang sekarang dan memeriksa, JIS pasti dicoret FIFA. Saat itu, PSSI dan Menteri PUPR menyoroti rumput yang digunakan JIS.
Diketahui JIS menggunakan rumput hibrida. Rumput hibrida sendiri merupakan salah satu jenis rumput yang sudah sesuai standar FIFA.
Upaya penggembosan kekuatan Anies Baswedan lainnya yakni, Partai Demokrat. Partai Demokrat diketahui bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Nah, Partai Demokrat ini masih menyisakan kisruh pada Kongres Luar Biasa di Deli Serdang. Di mana, terdapat dua kubu yang salih sikut, yakni kubu Moeldoko dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kubu Moeldoko tentunya tak tinggal diam untuk mendepak kubu AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pihak Moeldoko sendiri sudah mengajukan permohonan peninjauan kembali atas kasasi yang diajukan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.
Dilansir dari laman kepaniteraan MA, permohonan PK Moeldoko masuk pada Senin, 15 Mei 2023 dan teregister dengan nomor perkara: 128 PK/TUN/2023. Belum ada majelis hakim yang ditunjuk untuk mengadili perkara tersebut.
Biasanya, MA menghabiskan waktu maksimal tiga bulan untuk memutus permohonan PK. Artinya, pembacaan keputusan terkait perkara itu akan digelar antara Agustus 2023 atau September 2023.
Jika ini dimenangkan kubu Moeldoko, bukan tidak mungkin kekuatan Anies Baswedan untuk diusung menjadi Capres dalam Pemilu 2024 akan gagal.
Dengan kekuatan Partai Nasdem dan PKS saja, Anies Baswedan tak akan bisa diusung. Sebab, terganjal aturan terkait persentase jumlah kursi untuk bisa mengusung seseorang menjadi calon presiden.
Jika itu terjadi, para pendukung Anies Baswedan tentu akan meradang. Ini dikhawatirkan membuat tensi Pilpres 2024 nanti akan makin panas. Sebab, Capres terkuat lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto merupakan dua sosok yang diidam-idamkan Jokowi untuk berpasangan di Pilpres 2024.
Menjelang Pemilu 2024, pergerakan partai politik mulai kentara. Tensi dan suhu politik pun mulai memanas. Salah satu yang sangat terlihat yakni upaya menebang kekuatan Anies Baswedan.
Semalam, dalam Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menyentil kepemimpinan Jokowi dalam Apel Perubahan. Di pertemuan akbar Partai Nasdem itu, Surya Paloh mengurai sejumlah angan yang belum direalisasikan Jokowi.
Meski berkomitmen mendukung Jokowi hingga akhir periodenya. Pada kenyataannya, Partai Nasdem justru dikucilkan usai mengumumkan Anies Baswedan sebagai Capres yang diusung pada Pemilu 2024 nanti.
Belakangan, sejumlah menteri berdarah Nasdem pun dibidik. Johnny G Plate lebih dulu diungkap. Mantan Menkominfo itu terlibat skandal korupsi BTS yang merugikan negara hingga Rp 8 triliun.
Setelah Johnny G Plate, KPK kini membidik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL). KPK telahh memeriksa SYL dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.
Kedua kasus itu pun masih bergulir. Kasus Korupsi BTS sudah mendekati putusan. Sementara, kasus di Kementerian Pertanian masih penyidikan.
Di sisi lain, hasil kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta juga direcoki. Jakarta International Stadium (JIS) yang menjadi calon venue Piala Dunia U-17 disebut tidak memenuhi standar FIFA.
Padahal, kala pembanganannya, JIS dibangun sesuai standar FIFA. Tak hanya rumput, tribun, hingga fasilitas JIS, pembangunannya disebut sudah berkonsultasi dengan konsultan yang juga membantu pembangunan Alians Arena Stadium di Jerman.
Dalam pemeriksaan, PSSI yang menggandeng Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut kalau FIFA datang sekarang dan memeriksa, JIS pasti dicoret FIFA. Saat itu, PSSI dan Menteri PUPR menyoroti rumput yang digunakan JIS.
Diketahui JIS menggunakan rumput hibrida. Rumput hibrida sendiri merupakan salah satu jenis rumput yang sudah sesuai standar FIFA.
Upaya penggembosan kekuatan Anies Baswedan lainnya yakni, Partai Demokrat. Partai Demokrat diketahui bergabung dengan Koalisi Perubahan bersama Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Nah, Partai Demokrat ini masih menyisakan kisruh pada Kongres Luar Biasa di Deli Serdang. Di mana, terdapat dua kubu yang salih sikut, yakni kubu Moeldoko dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kubu Moeldoko tentunya tak tinggal diam untuk mendepak kubu AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Pihak Moeldoko sendiri sudah mengajukan permohonan peninjauan kembali atas kasasi yang diajukan terkait Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang.
Dilansir dari laman kepaniteraan MA, permohonan PK Moeldoko masuk pada Senin, 15 Mei 2023 dan teregister dengan nomor perkara: 128 PK/TUN/2023. Belum ada majelis hakim yang ditunjuk untuk mengadili perkara tersebut.
Biasanya, MA menghabiskan waktu maksimal tiga bulan untuk memutus permohonan PK. Artinya, pembacaan keputusan terkait perkara itu akan digelar antara Agustus 2023 atau September 2023.
Jika ini dimenangkan kubu Moeldoko, bukan tidak mungkin kekuatan Anies Baswedan untuk diusung menjadi Capres dalam Pemilu 2024 akan gagal.
Dengan kekuatan Partai Nasdem dan PKS saja, Anies Baswedan tak akan bisa diusung. Sebab, terganjal aturan terkait persentase jumlah kursi untuk bisa mengusung seseorang menjadi calon presiden.
Jika itu terjadi, para pendukung Anies Baswedan tentu akan meradang. Ini dikhawatirkan membuat tensi Pilpres 2024 nanti akan makin panas. Sebab, Capres terkuat lainnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto merupakan dua sosok yang diidam-idamkan Jokowi untuk berpasangan di Pilpres 2024.