Pada tahun 2019, Grup Djarum melalui SENT Entertainment mengambil alih klub Italia Como 1907, yang saat itu berada di Serie C. Investasi ini bukan hanya sebagai ekspansi bisnis, tetapi juga mencerminkan strategi untuk membangun model pengelolaan sepak bola profesional yang berkelanjutan.
Dengan dukungan keuangan dan manajerial dari Grup Djarum, Como berhasil promosi ke Serie B. Sebuah langkah besar untuk menuju kompetisi elite Italia, Serie A.
Di bawah pengelolaan Grup Djarum, Como 1907 tidak hanya berkembang di lapangan, tetapi juga dalam aspek komersial dan infrastruktur. Saat ini Como 1907 adalah salah satu klub di Liga Italia Serie A, Sebuah Liga sepak bola di Eropa, yang merupakan salah yang terbaik di dunia.
Di Liga Italia Serie A, Como 1907 yang dimiliki Grup Djarum, menjadi bagian besar dari sebuah industri sepak bola terkemuka di dunia. Sebuah capaian yang pada akhirnya juga ikut mengangkat Indonesia di mata dunia, tentu saja.
Grup Djarum yang saat ini telah mengglobal, tidak akan bisa dipisahkan dengan Kudus, sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Di kota inilah Oei Wie Gwan, pendiri perusahaan Rokok Djarum memulai usahanya.
GRUP Djarum, salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, dikenal luas tidak hanya sebagai pemimpin di berbagai sektor bisnis. Djarum selama ini juga dikenal sebagai entitas yang memiliki komitmen besar dalam pengembangan olahraga, khususnya Bulu tangkis dan sepak bola.
Klub, Como 1907 yang saat ini bermain di Liga Italia Serie A menjadi bagian penting dalam hubungan yang menggambarkan visi Grup Djarum untuk mengelola industri sepak bola.
Pada tahun 2019, Grup Djarum melalui SENT Entertainment mengambil alih klub Italia Como 1907, yang saat itu berada di Serie C. Investasi ini bukan hanya sebagai ekspansi bisnis, tetapi juga mencerminkan strategi untuk membangun model pengelolaan sepak bola profesional yang berkelanjutan.
Dengan dukungan keuangan dan manajerial dari Grup Djarum, Como berhasil promosi ke Serie B. Sebuah langkah besar untuk menuju kompetisi elite Italia, Serie A.
Di bawah pengelolaan Grup Djarum, Como 1907 tidak hanya berkembang di lapangan, tetapi juga dalam aspek komersial dan infrastruktur. Saat ini Como 1907 adalah salah satu klub di Liga Italia Serie A, Sebuah Liga sepak bola di Eropa, yang merupakan salah yang terbaik di dunia.
Di Liga Italia Serie A, Como 1907 yang dimiliki Grup Djarum, menjadi bagian besar dari sebuah industri sepak bola terkemuka di dunia. Sebuah capaian yang pada akhirnya juga ikut mengangkat Indonesia di mata dunia, tentu saja.
Grup Djarum yang saat ini telah mengglobal, tidak akan bisa dipisahkan dengan Kudus, sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Di kota inilah Oei Wie Gwan, pendiri perusahaan Rokok Djarum memulai usahanya.
Dari sebuah...
Dari sebuah industri rokok rumahan, Djarum di era sekarang telah berkembang dengan beragam usaha bisnisnya. Pabrik rokok tetap menjadi pondasi bagi keberlangsungan bisnis Grup Djarum, yang saat ini berada dibawah kendali Michel Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono.
Dua putera Oei Wie Gwan inilah yang pada akhirnya berhasil meluaskan jaringan bisnis yang dirintis sang ayah. Dua bersaudara ini membawa Grup Djarum yang kini memiliki banyak bidang usaha berkembang menjadi salah satu korporasi global.
Keterikatan Grup Djarum dan Kota Kudus, tentu saja memberi hubungan yang sangat erat. Besarnya Djarum tidak dipungkiri juga membawa dampak bagi Kabupaten Kudus, dan daerah sekitarnya bahkan Indonesia.
Tidak akan ada yang menyangkal, jika keberadaan Grup Djarum telah memberi manfaat bagi Kudus dan masyarakatnya. Djarum telah memberikan hal-hal baik bagi kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan lainnya bagi Kudus.
Khusus di bidang olahraga, Djarum adalah sebuah institusi yang secara serius menjadikan bidang ini sebagai bagian dari visi-nya yang luhur. Lewat klub badminton PB Djarum, tidak terhitung lagi sumbangsih yang diberikan.
Lalu melalui Djarum Foundation, Djarum juga telah banyak memfasilitasi pembangunan olahraga, seni dan budaya di tingkat daerah, regional dan nasional. Sumbangsihnya terhadap dunia olahraga di Indonesia juga tidak bisa disangkal.
Kembali ke urusan sepak bola, Kudus juga memiliki klub sepak bola bernama Persiku Kudus. Di kancah sepak bola nasional, Persiku sebenarnya memiliki sejarah cukup membanggakan.
Persiku...
Pada masanya, Persiku pernah bermain di level puncak piramida kompetisi sepak bola di tanah air. Namun setelah mengalami pasang surut, saat ini Persiku harus diakui masih tersenggal-senggal di Liga 2, level kedua di kompetisi sepak bola Indonesia.
Meski belum pernah diketahui memiliki hubungan lebih dalam, Djarum dan Persiku setidaknya tetap memiliki hubungan panjang dalam urusan membina sepak bola di Kudus. Setidak-tidaknya Djarum sering atau pernah menjadi sponsor bagi Persiku Kudus.
Namun, para penggemar sepak bola di Kudus dan sekitarnya pasti sangat berharap, ada koloborasi lebih kompleks dan detail yang bisa dilakukan antara Djarum dan Persiku. Sehingga sepak bola di kawasan ini bisa berkembang lebih baik dan bisa berbicara banyak di level nasional.
Ketika Djarum berhasil dengan Como 1907 di Liga Serie A Italia, tentu saja banyak yang akhirnya bertanya-tanya. Mengapa Persiku Kudus tidak mendapatkan ‘sentuhan’ seperti yang didapatkan klub kecil di Italia itu.
Melihat visi besar mereka di bidang olahraga, sangat diyakini bahwa keinginan Djarum untuk ikut membesarkan Persiku tetap ada. Djarum yang memiliki keterikatan sejarah dengan Kudus, jelas tidak akan menutup mata soal ini.
Jika pada akhirnya ’keterlibatan’ Djarum terhadap pengembangan Persiku masih ’sejauh’ seperti sekarang ini, mungkin disebabkan karena ada hal-hal yang belum mencapai kesamaan pemahaman.
Itu bisa mencakup banyak hal yang melingkupi masalah pembinaan sepak bola. Bisa jadi sistem pengelolaannya, sistem pembinaannya, atau hal-hal lain yang menyangkut tata kelola sepak bola yang diinginkan.
Pembicaraan visioner...
Melihat situasinya, mungkin perlu ada pihak yang bisa mulai merintis sebuah komunikasi lebih intens antara Djarum dan Persiku. Perlu ada upaya-upaya untuk mendorong terjadinya sebuah pembicaraan yang lebih visioner dalam usaha membawa Persiku lebih maju, sekaligus mengakomodir kepentingan Djarum.
PSSI Kudus dan Pemerintah Kabupaten Kudus, Djarum sendiri, atau pihak lain yang kapabel, mungkin bisa memulai rintisan untuk komunikasi yang lebih visioner tentang pengelolaan Persiku ini.
Baik Djarum, pendukung Persiku dan masyarakat Kudus tentu menginginkan Persiku bisa menjadi salah satu klub sepak bola yang maju. Djarum yang lahir di Kudus dan tumbuh menjadi raksasa bisnis di dunia, juga pasti tidak akan mengesampingkan keinginan ini, sebagai wujud darma baktinya pada Kudus.
Ketika Djarum bisa, dan mau menghidupkan kembali klub kecil yang sudah hampir bangkrut di kota Como, Italia Utara, hingga bisa berlaga di Liga Serie A Italia, maka untuk urusan membangun Persiku Kudus, seharusnya tidak menjadi persoalan besar.
Sekali lagi, mungkin sudah tidak bisa dikalkulasi seberapa banyak yang sudah ’diberikan’ Djarum untuk Kudus. Namun, untuk Persiku Kudus, tidak ada salahnya jika berharap ada yang bisa dilakukan Djarum, seperti saat menjadikan Como 1907 menjadi salah satu klub terkemuka di Italia. Semoga!(*)