Selasa, 14 Januari 2025

Dua Jenderal Perang di Pilgub Jateng, Wasitnya Harus Lebih Berani

Zulkifli Fahmi
Rabu, 28 Agustus 2024 19:51:00
Dua Jenderal Perang di Pilgub Jateng, Wasitnya Harus Lebih Berani
Zulkifli Fahmi, Editor Murianews.com

DUA JENDERAL dipastikan ikut berkontestasi di Pemilhan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Keduanya yakni Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Luthfi dan Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.

Ahmad Luthfi diusung partai-partai dalam Koalisi Indonesia Maju. Sementara Andika Perkasa diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sendiri.

Ahmad Luthfi tentunya cukup kenyang pengalaman di Jawa Tengah. Ia merupakan Kapolda Jateng pada 2020-2024 sebelum akhirnya menjadi Irjen Kemendag RI.

Ia juga menjadi Wakapolda Jateng pada 2018 sebelum diangkat menjadi Kapolda Jateng. Jauh sebelum menjadi pucuk pimpinan kepolisian di Jawa Tengah, Ahmad Luthfi juga tak pernah lepas dari Jateng.

lulusan dari Sepa Milsuk Polri pada 1989 itu sebelumnya pernah menjabat Kapolres Batang pada 2008. Kemudian menjadi Wadir Intelkam Polda Jateng 2010.

Tak lama setelahnya ia ditugaskan ke Polresta Solo sebagai Wakapolresta Solo pada 2011 dan Kapolresta Solo pada 2016.

Sementara, Andika Perkasa secara resmi belum pernah ditugaskan di Jawa Tengah. Beruntungnya, lulusan Akademi Militer pada 1987dan 
menantu Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono itu diduetkan dengan Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi.

Hendi merupakan mantan Wali Kota Semarang pada 2013 – 2022 sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), jabatan yang setara menteri. Tentunya, Hendi sudah ’’ngelotok’’ dengan persoalan di Jateng.

Hanya saja, Ahmad Luthfi lebih diuntungkan karena berduet dengan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, anggota DPD RI dari Jateng yang juga mantan Wakil Gubernur Jateng 2018-2023.

Sebenarnya ada satu sosok lagi yang digadang-gadang ikut berkontestasi di Pilgub Jateng, yakni KH Muhammad Yusuf Chudlori atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Yusuf. Selain dikenal sebagai budayawan dan ulama, Gus Yusuf adalah Ketua DPW PKB Jateng.

Namun belakangan, Gus Yusuf batal maju mencalonkan diri. Partainya lebih memilih menyokong pasangan Ahmad Luthfi dan Gus Yasin di Pilgub Jateng 2024 ini.

Otomatis, Pilgub Jateng akan menjadi arena ’’perang’’ dua jenderal dari dua institusi pertahanan, yakni TNI dan Polri. Andika Perkasa memang sudah pensiun dari TNI, namun pengaruhnya dimungkinkan masih kuat baju hijau.

Sementara Ahmad Luthfi juga sudah bukan bertugas di ’’rumah’’ Polri. Kendati demikian, pengaruhnya di Jateng pasti sudah melekat, terlebih ia bertugas di Jateng sejak 2008, saat menjadi Kapolres Batang hingga jadi Kapolda Jateng pada 2024.

Pengaruh keduanya di institusi TNI dan Polri pun dikhawatirkan memunculkan kerawanan pada Pilgub Jateng atau Pilkada Jateng 2024 ini. Dua institusi itu dikhawatirkan dijadikan ’’alat’’ untuk memenangkan para kontestan.

Bawaslu Jateng pun harus lebih berani mengambil sikap untuk menyemprit bila terjadi pelanggaran-pelanggaran. Sebab, berulang kali Bawaslu sebagai wasit dalam turnamen Pemilihan Kepala Daerah, telah berulang kali memberikan imbauannya terkait netralitas TNI-Polri.

Keterlibatan Polri di sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) sepertinya juga perlu diawasi netralitasnya. Bila perlu, untuk menjaga fair play libatkan pula personal TNI untuk masuk dalam unsur ini. (*)

Komentar

Terpopuler