Rabu, 12 Februari 2025

PENGUNDURAN diri belasan pengurus NU Care-Lazisnu Kudus beberapa waktu lalu menjadi sorotan. Keputusan mereka untuk fokus pada bisnis dan profesi masing-masing menimbulkan pertanyaan sekaligus tantangan bagi Nahdlatul Ulama (NU) untuk meningkatkan pengelolaan organisasi.

Kejadian ini bukan sekadar kehilangan personel, melainkan juga momentum untuk melakukan introspeksi dan perbaikan.

Para pengurus yang mengundurkan diri, termasuk nama-nama seperti Dr H Noor Aflah MA dan H Zakaria MPd, menyatakan alasan pengunduran diri mereka dalam surat kolektif. Mereka ingin fokus pada pekerjaan, bisnis, aktivitas, dan keluarga.

Meskipun memahami komitmen tersebut, kepergian mereka menyisakan pertanyaan penting tentang bagaimana NU dapat mempertahankan talenta dan memastikan keberlanjutan program-programnya.

Kejadian ini menjadi alarm bagi NU untuk mengevaluasi beberapa hal penting. Beberapa hal penting itu di antaranya adalah sebagai berikut.

Sistem Rekrutmen dan Retensi

Proses rekrutmen perlu diperbaiki agar dapat menarik individu yang berkomitmen jangka panjang.  Bukan hanya sekadar mencari orang yang bersedia bergabung.

Tetapi juga individu yang memiliki kesesuaian visi dan misi, serta kemampuan untuk menyeimbangkan tanggung jawab organisasi dengan komitmen pribadi.

Program pelatihan dan dukungan yang komprehensif juga perlu dikembangkan untuk membantu para pengurus.

  • 1
  • 2

Komentar

Gagasan Terkini