Minggu, 26 Januari 2025

Kegiatan itu merupakan hasil kerja bareng Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), US Agency for International Development (USAID), dan Internews.


Lembaga terakhir adalah organisasi nirlaba internasional. Yang memiliki 30 kantor operasional di seluruh dunia. Yang empat kantor pusatnya ada di California, Washington DC, London, dan Paris. Yang tiga kantor penghubungnya ada di Bangkok, Kiev, dan Nairobi.


Internews telah melatih ribuan jurnalis dan aktivis digital untuk membantu mengatasi disinformasi serta menawarkan keahlian bisnis untuk membantu keberlanjutan media secara finansial di ratusan negara.


Target Internews di Indonesia: media lokal. Sasarannya: media online. Fokusnya: mendorong media online lokal menghasilkan informasi lokal yang berkualitas.


Ada lima media online lokal yang terpilih mengikuti kegiatan tersebut: Murianews.comHarianjogja.comHarapanrakyat.comKabarmakassar.com, dan Jubi.id. Semuanya anggota AMSI. Yang semuanya telah melalui serangkaian seleksi yang cukup ketat.


Tahun lalu, dari 391 media anggota AMSI, hanya 10 media yang dinyatakan lolos untuk mendapat program pendampingan. Tahun ini, dari 10 media disaring lagi hingga menjadi lima media saja.


Alhamdulillah.


Beruntung sekali Murianews bisa terpilih di lima besar dan mengikuti pendampingan lanjutan (advanced training) di Jogja.Tim Murianews mengikuti pelatihan dari AMSI bekerja sama dengan USAID dan Internews di Yogyakarta, 27-29 Juni 2022. (Murianews/Istimewa)


Strategic Management


Di forum itu Murianews mendapat kesempatan pertama. Memaparkan seperti apa strategi bisnis media yang dijalankan hingga bisa bertahan sampai sekarang.


Saya sampaikan ke seluruh peserta dan pelatih bahwa untuk bertahan hidup, Murianews terus melakukan identifikasi dan beradaptasi dengan perubahan.


Adapting to change.


Setelah itu, Murianews menyusun apa yang disebut sebagai manajemen strategis (strategic management).


Pertama, Murianews menegaskan ulang soal apa yang menjadi visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Ini penting untuk me-refresh lagi apakah organisasi ini sudah sesuai dengan arahnya atau tidak.


Lalu Murianews mengidentifikasi yang menjadi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) di internal. Lalu mencari tahu apa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dari eksternal.


Langkah berikutnya adalah menyusun target jangka panjang (long-term objectives). Jangka panjang artinya lebih dari setahun.


Saya katakan di forum bahwa di usia yang ke-10 tahun depan, Murianews telah menargetkan untuk bisa masuk Top 100 Media di Indonesia dengan kategori ”news and media publisher”.


Tapi tentu saja perlu strategi untuk mencapai target jangka panjang itu. Yang tepat dan terukur. Yang sudah kami tempuh untuk mencapai target jangka panjang tadi.


Murianews sudah menginvestasikan sejumlah rupiah di bidang IT, mulai dari peremajaan perangkat keras pada tahun lalu hingga perbaikan kinerja mesin website pada tahun ini.


Dari strategi itu lalu muncullah target tahunan (annual objectives). Yang lalu di-break down lagi ke dalam kebijakan (policies). Mulai bulanan. Lalu mingguan. Hingga harian.


Target tahunan Murianews adalah meningkatkan page view. Dan data Google Analytics selama empat tahun terakhir menunjukkan peningkatan page view Murianews.

Dimulai tahun 2018 dengan 2,96 juta page views dari target 2 juta, kemudian naik menjadi 5,95 juta page views dari target 3 juta pada tahun 2019.

Pada tahun 2020, angka ini naik lagi menjadi 8,15 juta page views dari target 4 juta. Namun pada tahun 2021 angka ini turun menjadi 6,49 juta page views, meski masih di atas target 5 juta page views.

Di tahun 2022 ini, Murianews menargetkan 6 juta page views. Dan sepanjang semester pertama tahun 2022, Murianews sudah mendapat 5,38 juta page views.

Dengan data-data di atas, rasanya Murianews masih on the right track menuju target masuk Top 100 Media di Indonesia.

Apalagi Murianews saat ini sudah masuk ke jajaran Top 200 Media di Indonesia dengan kategori ”news and media publisher” versi Similarweb.com.

Apakah tidak terlalu optimistis?

Tidak.

Asal tidak ada lagi kendala teknis.

Tahun lalu Murianews memang sering mengalami gangguan server. Yang sering down. Yang bisa 4-5 kali dalam sebulan. Yang pernah 3-4 kali dalam seminggu.

Tersangkanya ini: serangan DDoS. Singkatan dari Distributed Denial of Service. Mengutip CSOonline.com, DDoS ini bagian dari criminal toolbox yang sudah eksis selama 20 tahun terakhir. Yang terus tumbuh semakin dominan. Dan semakin kuat.

Para penyerang ini menghalangi akses ke hampir semua hal: server, perangkat keras, layanan, jaringan, aplikasi, dan bahkan transaksi tertentu dalam aplikasi.

DDoS attack umumnya bekerja dengan cara menenggelamkan sistem dengan permintaan data. Server web akan mengalami ”ledakan” permintaan untuk membuka halaman.

Terjadilah crash.

Cara kerja DDoS attack bisa juga melalui database yang dihantam dengan volume permintaan yang tinggi. Akibatnya, bandwidth internet yang tersedia, kapasitas CPU, dan RAM kewalahan.

Mudah-mudahan kendala di tahun lalu tidak terulang tahun ini. Setidaknya dari 1 Juli hingga 31 Desember tahun ini. Agar Murianews bisa menjalankan strategi bisnisnya. Dan mencapai tujuan jangka panjangnya.

Insyaallah.

Bismillah.

Dirgahayu Murianews. Tingkatkan terus mutu dan kualitas karya jurnalistik demi kebaikan bersama. Teruslah kompak dan kuat.

Terima kasih tak terhingga kepada seluruh relasi dan pembaca setia Murianews di manapun Anda berada. Kami ada karena Anda. Tanpa Anda baca, karya kami tiada berguna. (*)

Komentar

Gagasan Terkini

Terpopuler