TANAMAN pisang (Musa sp.) merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara, namun kini sudah tersebar luas ke seluruh penjuru dunia, termasuk Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah.
Taksonomi Tanaman Pisang
Indonesia merupakan salah satu negara di mana tanaman pisang mampu tumbuh dengan baik. Secara taksonomi, tanaman pisang temasuk ke dalam kingdom Plantae, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, classis Monocotyledonae, ordo Zingiberales, familia Musaceae, dan genus Musa.
Tanaman pisang termasuk dalam golongan monokotil tahunan. Pohon pisang berkembangbiak secara vegetatif. Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah.
Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang oleh masyarakat disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman pisang.
Variasi dalam kultivar pisang, di antaranya dari warna buah, warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan sebagainya. Secara morfologi, bagian-bagian tanaman pisang terdiri dari akar, batang, daun, buah, dan bunga.
Akar utama tanaman pisang rata-rata mempunyai ketebalan 5-8 milimeter, berwarna putih, dan merupakan akar rimpang. Akar terbanyak berada di bawah tanah dengan kedalaman 75-150 sentimeter, sedangkan akar yang berada di bagian samping tumbuh mendatar, bisa sampai 4-5 meter.
Batang pisang merupakan batang semu. Dikatakan batang semu, karena batang pohon pisang sejatinya merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara rapat teratur, dan ketebalannya bisa sampai 20- 50 sentimeter.
Daun yang paling muda terbentuk di bagian tengah tanaman, keluarnya menggulung dan terus tumbuh memanjang, kemudian secara progresif membuka.
Helaian daun pisang mempunya panjang 1,5-3 meter, lebar 30-70 sentimeter, dengan permukaan bawah berlilin dan tulang tengah penopang jelas.
Bunga pisang merupakan bunga majemuk, yang tiap kuncup bunga dibungkus oleh seludang berwarna merah kecokelatan, yang akan jatuh ke tanah jika bunga telah membuka.
Bunga betina berkembang normal, sedangkan bunga jantan berada di ujung tandan tidak berkembang dan tetap tertutup oleh seludang, yang oleh masyarakat disebut dengan jantung pisang.
Tiap kelompok bunga disebut sisir. Tiap sisir terdiri dari 12-20 bunga, dan tiap tandan terdiri dari 5- 15 sisir dalam satu tandan, tergantung dari varietasnya.
Buah pisang pada umumnya tidak berbiji (3n, triploid), kecuali pisang batu (klutuk) bersifat diploid (2n). Buah pisang umumnya bisa dipanen setelah 18 bulan tanam atau 80-110 hari setelah tanaman berbunga (pada kondisi yang optimum).
Manfaat Buah Pisang
Pisang sudah dikenal baik oleh masyarakat karena buahnya lezat dan berkhasiat bagi kesehatan. Selain itu, harga buah pisang relatif murah.
Kandungan gizi pada 100 gram pisang antara lain energi 91 kkal, air 63 gram, karbohidrat 24,3 gram, lemak 0,10 gram, ca 7 miligram, magnesium 33 miligram, fosfor 33 miligram, vitamin B1 0,05 miligram, vitamin B2 0,05 miligram, vitamin B6 0,07 miligram, dan vitamin C 20 miligram.
Kandungan gizi pada 100 gram pisang antara lain energi 91 kkal, air 63 gram, karbohidrat 24,3 gram, lemak 0,10 gram, ca 7 miligram, magnesium 33 miligram, fosfor 33 miligram, vitamin B1 0,05 miligram, vitamin B2 0,05 miligram, vitamin B6 0,07 miligram, dan vitamin C 20 miligram.
Buah pisang memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi, sehingga baik untuk kesehatan ibu hamil dan janin yang dikandungnya, serta untuk penderita anemia.
Kandungan vitamin B6 pada pisang juga dapat meningkatkan produksi sel darah merah dan menjaga keseimbangan kimia dalam cairan tubuh.
Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan apabila kita mengkonsumsi pisang dalam porsi yang cukup antara lain menjaga stabilitas tekanan darah terutama pada penderita hipertensi, menjaga kesehatan ginjal, mengontrol gula darah, merasakan kenyang lebih lama karena dapat sebagai sumber energi sehingga dapat meningkatkan stamina, membantu menurunkan berat badan sehingga cocok bagi pelaku diet.
Selain itu, mengonsumsi pisang secara proporsional juga dapat mencegah penuaan dini dan membantu meremajakan kulit, menjaga kesehatan mata, menjaga kesehatan saluran pencernaan dan metabolisme, membantu detoksifikasi, menjaga kesehatan tulang, meningkatkan mood dan mencegah kecemasan, meningkatkan kualitas tidur, mencegah kram saat olahraga.
Di samping manfaat-manfaat tersebut, mengonsumsi pisang juga dapat menurunkan risiko terjadinya kanker usus besar, menjaga kekebalan tubuh, memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, mengandung zat besi.
Sehingga baik untuk mengatasi anemia, melengkapi asupan agnesium dan mangan, dan menjaga kesehatan kehamilan.
Olahan Buah Pisang
Buah pisang dapat dikonsumsi secara langsung. Pisang yang sudah matang akan berwarna kuning. Pisang yang sudah dalam keadaan matang sempurna dapat langsung dikonsumsi.
Cara ini merupakan cara mengonsumsi paling mudah, murah, dan terbaik. Karena mengurangi risiko rusaknya zat-zat gizi yang terkandung dalam pisang akibat proses penglahan.
Kelemahannya, buah pisang yang sudah masak tidak mampu bertahan lama. Selain itu, beberapa jenis pisang kurang nikmat apabila dikonsumsi langsung, sehingga masyarakat sering mengolahnya ke berbagai bentuk sediaan konsumsi.
Produksi pisang yang melimpah di masyarakat dan belum maksimalnya pengolahan pisang, mendorong tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unnes untuk mensosialisasikan berbagai olahan pisang sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Olahan pisang ini, selain dapat memperlama masa simpan, juga dapat meningkatkan nilai jual.
Menu olahan pisang dibagi menjadi dua, yaitu olahan pisang yang tahan lama (lebih dari seminggu) dan olahan pisang yang kurang tahan lama (kurang dari seminggu).
Olahan pisang yang tahan lama antara lain keripik pisang asin dan manis, pisang caramel, pisang kipas krispi, dan lainnya.
Olahan pisang yang kurang tahan lama antara lain bolu pisang kukus, pisang keju, pisang goreng gula merah, pisang pom-pom, nugget pisang keju, pisang rebus cokelat lumer, roti pisang banjar, roaste banana cinnamon, pandan banana roll cake, dan lain sebagainya. (*)
*) Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang