Minggu, 26 Januari 2025


DALAM rangka melaksanakan kesiapsiagaan dan antisipasi penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19), Gubernur Jawa Tengah memberi intruksi bahwa seluruh sekolah di Jawa Tengah untuk seluruh jenjang pendidikan, mulai taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat mulai Senin 16 Maret 2020 diliburkan selama dua pekan (16/3/2020).

Terkait dengan hal tersebut, kegiatan belajar mengajar (KBM) yang semula dilaksanakan di kelas masing-masing (face to face), dengan adanya surat edaran Nomor: 420/0005956 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) pada satuan pendidikan di Jawa Tengah (15/3/2020), maka secara serentak para pelajar dan mahasiswa harus belajar dari rumah sebagai salah satu upaya tindakan pengendalian infeksi (social distancing).

Kendati demikian, sebagai seorang pendidik yang bertanggung jawab dengan tugas mengajar, pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh berbasis online, yang biasa disebut komunikasi daring (dalam jaringan). Bagaimanapun itu, pembelajaran jarak jauh dengan online/daring membutuhkan bantuan teknologi yang mumpuni seperti hardware, software dan barinware.

Meski dapat diakses dengan mudah di manapun, kapanpun dan oleh siapapun, para pendidik, pelajar dan mahasiswa juga perlu beradaptasi dengan sistem dan koneksi agar dapat terinternalisasi dengan baik.

Dalam menyikapi hal ini pula sebagai pendidik perlu membuat terobosan inovasi terbaru supaya kegiatan pembelajaran, meski di rumah tetap harus ada controlling dari pendidik kepada peserta didik. Bahkan mengintensifkan komunikasi dengan orang tua.

Sehubungan dengan hal tersebut, peran Information Comunication and Technology (ICT) sangatlah penting. Karena di era digitalisasi yang sering disebut era industri 4.0 saat ini, zaman di mana teknologi berkembang dengan pesat, dan di sini kecakapan terhadap literasi digital sangatlah dibutuhkan, agar peserta didik dapat menguasai media, informasi, komunikasi dan teknologi.

Sebagai makhluk yang diberikan akal dan pikiran tentu ICT sangatlah urgent untuk digunakan, dan menjadi kontribusi yang nyata. Mengingat dengan teknologi kita bisa membimbing dan memantau kegiatan pembelajaran jarak jauh dengan peserta didik kita.Selain itu juga meminta orang tua murid untuk memantau proses pembelajaran dari rumah. Sehingga semuanya saling terkorelasi satu dengan yang lainnya, karena belajar dari rumah tidak bisa berjalan dengan sendirinya melainkan bersistem dan saling keterkaitan.Sudut pandang positif dengan adanya kebijakan ini membuat para pendidik terus kreatif untuk  menggali inovasi dengan pembelajaran online, dengan WhatsApp, voice notes, video, email maupun dengan medsos dan aplikasi belajar yang lainnya.Dan impact sisi negatifnya pelaksanaan pembelajaran online memerlukan perencanaan yang lebih matang, kendala harus menyiapkan beban finansial kuota internet. Tantangan yang lebih besar dengan infrastuktur internet yang kurang memadai di daerah pedesaan.Begitu pula peserta didik yang sebagian kecil belum punya handphone, akan terlambat bahkan ketinggalan karena tidak bisa mengikuti perkembangan pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik. Akan tetapi, tetaplah pemerintah membuat kebijakan, melainkan sebagai pelayanan yang terbaik untuk rakyatnya dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Alhamdulillah ‘ala kulii hall... *) Mahasiswa Pascasarjana IAIN Kudus

Baca Juga

Komentar

Gagasan Terkini

Terpopuler