KEMACETAN dan ketersendatan arus lalu lintas di Jalan HOS Cokroaminoto Kudus, membuat pemerintah terus memutar otak. Di antara hasilnya, Dishubkominfo Kudus berencana membuat rekayasa lalu lintas. Yaitu mengubah Jalan Jenderal Sudirman yang semula satu arah, jadi dua arah.
Rencananya, hal itu akan digulirkan 26 September mendatang. Artinya, waktu tersebut tak lama lagi akan tiba. Semoga saja, pemerintah telah menyiapkan segala antisipasinya dalam melakukan rencana perubahan jalur itu.
Diketahui, perubahan jalur searah menjadi dua arah di ruas itu yakni dari timur Simpang Tujuh hingga ruas Pentol. Di bilangan itu, merupakan salah satu pusat perdagangan dan bisnis kota setempat. Sejumlah pertokoan besar, Pasar Kliwon, Mapolres Kudus, perbankan, instansi pendidikan, dan lainnya, berdiri berjajar.
Setiap harinya, lalu lalang kendaraan tak pernah berhenti. Aktivitas ekonomi berjalan sibuk. Semua seolah
tumplek blek di area tersebut. Contohnya saja, aktivitas Pasar Kliwon. Jika jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB ke atas, geliat pasar terasa bingar.
Barisan mobil pengantar barang memenuhi sejumlah sudut pasar. Ruas parkir di sekitar Pasar Kliwon pun cepat penuh. Bahkan, parkir kendaraan meluber di sisi kanan dan kiri jalan. Biasanya, sekelompok pekerja angkut hilir mudik membawa barang dagangan ke sejumlah kios. Ada yang siang, ada juga malam.
Saat suasana pasar mulai hidup, di situlah kepadatan arus lalu lintas terasa. Beberapa penyeberang jalan yang berlalu lalang ke pasar membuat pengguna jalan kerap membunyikan klaksonnya. Sering pula klakson panjang dibunyikan untuk mewakili kekesalannya terhadap sesama pengguna jalan yang mereka anggap “menyakiti”.Belum lagi, angkutan umum yang kerap berhenti mendadak, saat menurun atau menaikkan penumpang. Itu menambah kepadatan arus lalu lintas. Itu baru di Pasar Kliwon di hari biasa. Kalau saat jelang dan pascalebaran Idul Fitri. Mending tidak melintas di depan Pasar Kliwon. Macetnya wow. Kendaraan juga sulit untuk bisa parkir.Bagaimana kalau jam masuk atau pulang sekolah tiba? Salah satunya di depan dan samping SMP 2 Kudus. Di titik itu, arus lalu lintas tambah padat. Silakan saja melintas di jam-jam itu. Kecil kemungkinan kendaraan Anda bisa melenggang kangkung seperti di jalan lingkar. Rasa sabar Anda akan diuji saat melintas di titik tersebut.Itu baru catatan kecil dari sekian titik yang kerap menjadi kerawanan macet saat ini. Seyogyanya, pemerintah sudah bisa mengatasi masalah ini pada saat jalur searah. Namun apa daya, rupanya itu hanya jadi keinginan semata yang belum juga terealisasi.Biar tak lagi macet dan tersendat, pemerintah hendaknya mematangkan konsep rekayasa lalu lintas itu. Kendati perubahan jalur jadi dua arah hanya sebulan. Hendaknya, konsep itu digodok dengan matang kembali.Setidaknya jika sebulan rekayasa dua jalur itu berbuah oke, silakan dilanjut. Jika memang tambah runyam, praktis akan kembali searah. Tapi, pemerintah hendaknya benar-benar menata kembali tatatan Jalan Jenderal Sudirman, biar tak lagi-lagi jadi biang macet pusat kota. (*)