DIBERITAKAN MuriaNewsCom akhir pekan lalu, Waduk Logung Kudus ditinjau sejumlah pejabat pusat. Adalah Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Mereka memantau sejumlah titik pengerjaan di lokasi proyek Waduk Logung. Secara keseluruhan, mereka mengambil kesimpulan bahwa proses pengerjaan Waduk Logung berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kendati pengerjaan baru selesai 42 persen, tapi itu tak masalah. Mengingat target selesai pembangunan yakni di 2018. Rupanya, diam-diam, perjalanan dan hasil pantauan ke Waduk Logung memberi kesan tersendiri bagi Sri Mulyani. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) itu akhirnya memperlihatkan kesannya. Di antaranya tampak melalui status di media sosial Facebok melalui akun pribadinya.
Dalam akun Facebook Sri Mulyani Indrawati, Minggu (12/2/2017) pukul 11.00 WIB. "
Begitulah status di FB sang menteri yang dikutip MuriaNewsCom. Apa yang tertulis itu merupakan harapan pemerintah pusat terhadap jalannya proyek pembangunan Waduk Logung Kudus. Tentu itu juga menjadi harapan warga Kudus dan sekitarnya.Terus dipantauanya pengerjaan, tak lepas dari besarnya anggaran yang digelontorkan. Setidaknya, menurut Kementerian PU PR, Logung menghabiskan dana yang diperkirakan capai Rp 604 miliar, nilai besar yang berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat.Data dari Kementerian PUPR Logung ini, kapasitas Waduk Logung 20 juta kubik. Waduk memanfaatkan lahan 5.333 hektare untuk pengelolaan banjir Kudus. Waduk tersebut nantinya akan memanfaatkan sejumlah aliran sungai, salah satunya Sungai Logung.Kontrak kerja pembangunan waduk dimulai akhir 2014, lalu pelaksanaan mulai 2015, dan ditargetkan selesai pada 2018. Dengan pembangunannya dirancang oleh insinyur terbaik negeri ini. Pemerintah berharap jika kelak hasil pembangunan bisa berfungsi maksimal.Bahkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengingatkan kepada pelaksana proyek untuk tidak sekadar menjadikan bangunan waduk. Tapi juga manfaatnya bisa terasa di masyarakat setempat.Apa yang menjadi kebanggaan pusat juga tertuju pada Pemerintah Kabupaten Kudus. Pemerintah pusat menganggap pemerintah kabupaten telah berhasil melakukan perannya. Seperti halnya melancarkan proses pembebasan lahan, dan pemantauan yang intensif terhadap jalannya proyek pembangunan.Pemantauan pemerintah daerah terhadap proyek itu, seyogyanya dilakukan sesering mungkin. Biar pembangunan dan hasilnya, berjalan sesuai harapan. Tentunya, jalan komunikasi yang baiklah yang ditempuh. Jangan sebaliknya. (*)
[caption id="attachment_108417" align="alignleft" width="150"]
Akrom Hazami[email protected][/caption]
DIBERITAKAN MuriaNewsCom akhir pekan lalu, Waduk Logung Kudus ditinjau sejumlah pejabat pusat. Adalah Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Mereka memantau sejumlah titik pengerjaan di lokasi proyek Waduk Logung. Secara keseluruhan, mereka mengambil kesimpulan bahwa proses pengerjaan Waduk Logung berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Kendati pengerjaan baru selesai 42 persen, tapi itu tak masalah. Mengingat target selesai pembangunan yakni di 2018. Rupanya, diam-diam, perjalanan dan hasil pantauan ke Waduk Logung memberi kesan tersendiri bagi Sri Mulyani. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank) itu akhirnya memperlihatkan kesannya. Di antaranya tampak melalui status di media sosial Facebok melalui akun pribadinya.
Dalam akun Facebook Sri Mulyani Indrawati, Minggu (12/2/2017) pukul 11.00 WIB. "
Hari Jumat tanggal 17 Februari 2017 saya bersama Menteri PU Pera, Gubernur Jawa Tengah beserta Bupati Kudus dan jajarannya mengunjungi proyek pembangunan bendungan Logung di Kudus. Saya ingin memastikan bahwa uang yang dibayarkan masyarakat melalui pajak dapat bermanfaat kembali untuk masyarakat.
Bendungan yang akan selesai di tahun 2018 ini dapat mengairi irigasi seluas 5.355ha , menyediakan air baku 200lt/detik untuk 130.909 jiwa serta difungsikan juga senagai pembangkit listrik sebesar 0.5MW.
Salut kepada insinyur-insiyur Indonesia yang dapat membangun sendiri bendungan setinggi 55m dengan panjang 350m ini.
Begitulah status di FB sang menteri yang dikutip MuriaNewsCom. Apa yang tertulis itu merupakan harapan pemerintah pusat terhadap jalannya proyek pembangunan Waduk Logung Kudus. Tentu itu juga menjadi harapan warga Kudus dan sekitarnya.
Terus dipantauanya pengerjaan, tak lepas dari besarnya anggaran yang digelontorkan. Setidaknya, menurut Kementerian PU PR, Logung menghabiskan dana yang diperkirakan capai Rp 604 miliar, nilai besar yang berasal dari pajak yang dibayarkan masyarakat.
Data dari Kementerian PUPR Logung ini, kapasitas Waduk Logung 20 juta kubik. Waduk memanfaatkan lahan 5.333 hektare untuk pengelolaan banjir Kudus. Waduk tersebut nantinya akan memanfaatkan sejumlah aliran sungai, salah satunya Sungai Logung.
Kontrak kerja pembangunan waduk dimulai akhir 2014, lalu pelaksanaan mulai 2015, dan ditargetkan selesai pada 2018. Dengan pembangunannya dirancang oleh insinyur terbaik negeri ini. Pemerintah berharap jika kelak hasil pembangunan bisa berfungsi maksimal.
Bahkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengingatkan kepada pelaksana proyek untuk tidak sekadar menjadikan bangunan waduk. Tapi juga manfaatnya bisa terasa di masyarakat setempat.
Apa yang menjadi kebanggaan pusat juga tertuju pada Pemerintah Kabupaten Kudus. Pemerintah pusat menganggap pemerintah kabupaten telah berhasil melakukan perannya. Seperti halnya melancarkan proses pembebasan lahan, dan pemantauan yang intensif terhadap jalannya proyek pembangunan.
Pemantauan pemerintah daerah terhadap proyek itu, seyogyanya dilakukan sesering mungkin. Biar pembangunan dan hasilnya, berjalan sesuai harapan. Tentunya, jalan komunikasi yang baiklah yang ditempuh. Jangan sebaliknya. (*)